Soondae adalah sosis darah tradisional Korea yang terbuat dari campuran darah babi, beras ketan, dan mi kaca yang dimasukkan ke dalam usus babi. Meskipun terdengar cukup ekstrem, Soondae adalah salah satu makanan jalanan paling populer di Korea, terutama di kalangan penggemar makanan yang kaya rasa dan tekstur.
Soondae, juga dieja “Sundae,” adalah hidangan yang sudah ada sejak lama dalam budaya kuliner Korea. Makanan ini sering kali disajikan di pojangmacha (tenda makanan jalanan) dan pasar tradisional. Teksturnya yang kenyal dengan rasa yang gurih membuatnya menjadi camilan favorit banyak orang.
Berikut adalah beberapa bahan utama yang biasa digunakan dalam pembuatan Soondae:
Proses pembuatan Soondae cukup kompleks dan memerlukan ketelitian. Berikut adalah langkah-langkah dasar dalam pembuatan Soondae:
- Persiapkan isian: Campurkan darah babi dengan beras ketan yang telah dimasak dan mi kaca, aduk rata.
- Isikan ke dalam usus: Masukkan campuran isian ke dalam usus babi yang telah dibersihkan.
- Rebus Soondae: Rebus Soondae dalam air mendidih selama beberapa waktu hingga matang sepenuhnya.
- Potong dan sajikan: Potong Soondae menjadi potongan kecil dan sajikan dengan saus gochujang atau garam campur lada.
Soondae sering kali disajikan bersama dengan darah babi yang dikukus, hati babi, dan paru-paru babi yang direbus, menciptakan kombinasi rasa dan tekstur yang beragam. Soondae juga sering dinikmati dengan sejumput garam atau saus gochujang untuk menambah cita rasa. Di Korea, Soondae sangat populer sebagai camilan di malam hari atau sebagai makanan pendamping saat minum-minum bersama teman.
Ada beberapa variasi Soondae yang populer, tergantung pada daerah dan bahan yang digunakan, seperti:
Soondae adalah salah satu contoh bagaimana budaya kuliner Korea mencakup berbagai rasa dan tekstur yang unik. Meskipun mungkin tidak semua orang berani mencobanya, Soondae tetap menjadi salah satu makanan jalanan yang paling dicari di Korea, terutama bagi mereka yang ingin merasakan sesuatu yang berbeda dan autentik.
