The Great Battle adalah film laga sejarah Korea Selatan yang dirilis pada 19 September 2018, disutradarai oleh Kim Kwang-sik. Film ini menampilkan Jo In-sung, Nam Joo-hyuk, dan Park Sung-woong, dan dikenal dengan judul Korea Ansi-seong. Dengan durasi 136 menit, film ini mengisahkan perang epik antara pasukan Goguryeo dan kekaisaran Dinasti Tang yang ingin menguasai Korea pada abad ke-7.
Sinopsis The Great Battle
Film ini dimulai dengan pertempuran besar di Gunung Jupil pada tahun 645 Masehi, di mana pasukan Dinasti Tang yang dipimpin oleh Kaisar Li Shimin (Park Sung-woong) meraih kemenangan besar. Li Shimin, yang terkenal sebagai ‘Dewa Perang’, memperoleh kemenangan berkat strategi dan pasukannya yang sangat terlatih. Setelah pertempuran, Jenderal Yeon (Yu Oh-seong) terpaksa menarik mundur pasukannya akibat kehadiran pasukan tambahan yang disembunyikan Li Shimin.
Dalam upaya untuk membunuh Yang Man-chun (Jo In-sung), Komandan Benteng Ansi yang dianggap telah mengkhianati Goguryeo, Jenderal Yeon mengutus Sa-mul (Nam Joo-hyuk). Namun, Sa-mul tidak hanya berpura-pura, tetapi juga mengarang cerita bahwa dia dikejar musuh dan menawarkan bantuan untuk melawan pasukan Tang. Yang Man-chun, meragukan tetapi akhirnya mempercayai Sa-mul, memberinya posisi dekatnya dengan membawa bendera sebagai penanda.
Sa-mul memiliki kesempatan untuk membunuh Yang Man-chun, tetapi ragu dan akhirnya memutuskan untuk membantu dalam pertempuran. Benteng Ansi yang dipimpin Yang Man-chun terus bertahan meskipun jumlah pasukan mereka jauh lebih sedikit dibandingkan pasukan Tang. Pertarungan sengit berlanjut ketika Li Shimin membangun bukit di sebelah Benteng Ansi dengan harapan bisa meruntuhkannya.
Film ini juga memperkenalkan Si-mi (Jung Eun-chae), seorang cenayang yang menjadi penyampai pesan perang dan mantan tunangan Yang Man-chun. Si-mi, yang juga terlibat dalam intrik, membocorkan rencana serangan yang mengakibatkan kematian Paso (Uhm Tae-goo), kekasih adik Yang Man-chun, Baek Ha (Kim Seol-hyun).
Penerimaan dan Produksi
The Great Battle meraih ulasan positif dengan skor 86% di Rotten Tomatoes dan 7/10 di IMDb. Film ini berhasil meraup pendapatan kotor sebesar US$41,5 juta dari anggaran sebesar ₩21,5 miliar (sekitar US$19,2 juta). Film ini menampilkan pertarungan kolosal yang intens dan mendetail, menjadikannya salah satu film perang Korea Selatan yang paling menonjol.