Siapa yang tidak kenal dengan film-film Korea? Selain terkenal dengan kisah cinta yang bikin baper, ternyata banyak juga film yang mengangkat isu sosial yang penting untuk kita bahas. Salah satu film yang layak untuk diperhatikan adalah “Hope”, yang dirilis pada tahun 2013. Film ini bukan hanya sekadar hiburan, tetapi juga menyampaikan pesan mendalam tentang trauma dan pemulihan.
“Hope” diangkat dari kisah nyata yang sangat menyentuh hati, menceritakan tentang seorang gadis kecil bernama Im So Won yang mengalami pelecehan seksual. Kisahnya yang pilu berhasil menarik perhatian banyak orang dan bahkan mendapatkan penghargaan sebagai film terbaik di ajang Blue Dragon Film Awards ke-34 pada tahun yang sama. Yuk, kita simak lebih dalam tentang film ini!
Sinopsis Singkat “Hope”
Film ini disutradarai oleh Lee Joon Ik dan ditulis oleh Ji Hye Kim. Dengan durasi sekitar 2 jam 2 menit, “Hope” menceritakan perjalanan hidup So Won, seorang gadis berusia 8 tahun yang tinggal bahagia bersama orang tuanya, Im Dong Hoon dan Kim Mi Hee. Namun, kebahagiaan itu hancur ketika So Won mengalami tragedi yang mengubah hidupnya selamanya.
Suatu pagi yang tampak biasa, So Won berangkat ke sekolah sendirian. Di tengah perjalanan, ia bertemu dengan seorang pria yang meminta untuk dipayungi. Tanpa disangka, pria tersebut membawanya ke tempat yang tidak aman, dan di sanalah tragedi terjadi. So Won mengalami pelecehan yang sangat brutal, meninggalkan luka fisik dan mental yang mendalam.
Trauma dan Pemulihan
Setelah kejadian tersebut, So Won harus menjalani perawatan intensif di rumah sakit. Luka-lukanya sangat parah, bahkan ia harus menggunakan kantong kolostomi seumur hidupnya. Namun, yang lebih menyakitkan adalah trauma psikologis yang ia alami. So Won mengalami PTSD (Post-Traumatic Stress Disorder) yang membuatnya takut bertemu dengan pria dewasa, termasuk ayahnya sendiri.
Untuk membantu So Won pulih dari trauma, keluarganya mencari bantuan dari seorang terapis di Yayasan Sunflower. Terapi ini menjadi langkah penting dalam proses pemulihan So Won. Ayahnya, Dong Hoon, berusaha keras untuk mendukung putrinya, bahkan sampai harus mengenakan kostum badut agar So Won tidak merasa takut padanya.
Perjuangan Keluarga So Won
Di tengah perjuangan So Won untuk pulih, ada juga perjuangan dari orang tuanya. Mereka harus menghadapi kenyataan pahit bahwa pelaku hanya dijatuhi hukuman 12 tahun penjara, meskipun jaksa menuntut hukuman seumur hidup. Pelaku mengklaim bahwa ia tidak ingat perbuatannya karena mabuk, yang tentu saja menambah luka bagi keluarga So Won.
Film ini tidak hanya menggambarkan kesedihan, tetapi juga menunjukkan bagaimana keluarga So Won berjuang untuk mendapatkan keadilan. Mereka berusaha untuk tidak hanya memulihkan putri mereka, tetapi juga untuk memastikan bahwa pelaku mendapatkan hukuman yang setimpal.
Akhir Kisah yang Menggugah
Bagaimana akhir dari kisah tragis ini? Apakah So Won bisa kembali menjalani hidup yang normal? Dan apakah orang tuanya berhasil menuntut hukuman lebih berat untuk pelaku? Semua pertanyaan ini bisa kamu temukan jawabannya dalam film “Hope”.
Film ini bukan hanya sekadar tontonan, tetapi juga mengajak kita untuk merenungkan isu-isu sosial yang sering kali terabaikan. “Hope” dapat disaksikan melalui aplikasi streaming VIU, jadi jangan lewatkan kesempatan untuk menyaksikan kisah yang menggugah hati ini.
Kesimpulan
Dengan segala kesedihan dan perjuangan yang ditampilkan, “Hope” berhasil menyampaikan pesan penting tentang pemulihan dan keadilan. Film ini mengingatkan kita bahwa di balik setiap tragedi, ada harapan untuk bangkit kembali. Jadi, siapkan tisu sebelum menonton, karena kisah So Won akan membuatmu merenung dan mungkin juga meneteskan air mata.