Film “Pieta” karya sutradara Kim Ki-duk ini mengawali ceritanya dengan sebuah adegan yang cukup mengejutkan: bunuh diri seorang anak laki-laki. Dari sinilah kita diajak untuk menyelami kehidupan Lee Kang-do (Lee Jung Jin), seorang penagih hutang yang bekerja dengan cara-cara yang sangat kejam. Dalam dunia yang keras ini, Kang-do tidak segan-segan untuk melukai orang-orang yang berhutang padanya, bahkan sampai membuat mereka cacat agar bisa mengklaim asuransi. Ini adalah gambaran awal dari sebuah kisah yang penuh dengan konflik emosional dan moralitas yang rumit.
Namun, kehidupan Kang-do mulai berubah ketika seorang wanita bernama Mi Son (Jo Min Su) tiba-tiba muncul dan mengaku sebagai ibu kandungnya. Mi Son berlutut meminta maaf dan mengklaim bahwa dia adalah wanita yang telah membuang Kang-do saat masih bayi. Awalnya, Kang-do menolak untuk percaya dan menganggap Mi Son gila. Namun, seiring waktu, dia mulai menerima kehadiran ibunya dan merasakan kebahagiaan yang telah lama hilang dalam hidupnya.
Konflik Emosional yang Mendalam
Seiring berjalannya cerita, hubungan antara Kang-do dan Mi Son semakin dalam. Mereka berdua mulai merasakan kasih sayang yang selama ini hilang. Namun, kebahagiaan ini tidak bertahan lama. Mi Son ternyata memiliki agenda tersembunyi. Dia bukanlah ibu kandung Kang-do, melainkan ibu dari anak laki-laki yang bunuh diri di awal film karena berhutang pada Kang-do. Mi Son mendekati Kang-do dengan tujuan membalas dendam atas kematian putranya.
Unsur Kekerasan dan Kontroversi
Seperti film-film Kim Ki-duk lainnya, “Pieta” tidak lepas dari unsur kekerasan dan konten seksual yang bisa membuat penonton merasa tidak nyaman. Meskipun demikian, film ini lebih “bersahabat” dibandingkan dengan karya-karya Ki-duk sebelumnya. Beberapa adegan kekerasan tidak ditampilkan secara eksplisit, tetapi tetap bisa membuat penonton membayangkan betapa sadisnya tindakan Kang-do.
Pesan Moral yang Tersirat
Film ini juga menyentuh tema kasih sayang dan bagaimana pengaruhnya terhadap perilaku seseorang. Kang-do, yang awalnya kejam dan dingin, mulai berubah setelah merasakan kasih sayang dari Mi Son. Namun, perubahan ini juga menunjukkan betapa rapuhnya hubungan antara ibu dan anak, serta bagaimana cinta bisa menjadi pedang bermata dua.
Kesimpulan: Sebuah Karya yang Layak Ditonton
Bagi kalian yang menggemari Lee Jung Jin atau ingin memahami lebih dalam tentang karya Kim Ki-duk, “Pieta” adalah film yang layak untuk ditonton. Meskipun tidak sekompleks film-film Ki-duk sebelumnya, “Pieta” tetap menyajikan kisah yang tragis dan penuh makna. Film ini berhasil meraih penghargaan Golden Lion di Venice Film Festival, menjadikannya sebagai film Korea pertama yang mendapatkan penghargaan tertinggi di festival film bergengsi tersebut.
Dengan alur cerita yang sederhana namun menyentuh, “Pieta” mengajak kita untuk merenungkan tentang kasih sayang, balas dendam, dan bagaimana hubungan antara ibu dan anak bisa menjadi sangat rumit. Meskipun ada beberapa elemen yang mungkin terasa membosankan, film ini tetap menyisakan kesan mendalam bagi penontonnya.